Rss Feed
  1. PARADE JUANG SURABAYA

    Senin, 09 November 2015




    Surabaya sebagai kota pahlawan menyimpan banyak sekali sejarah. Sejarah yang paling terkenal adalah ketika pasukan Belanda menyerang kota Surabaya setelah kemerdekaan, hal yang membuat para rakyat Indonesia takjub adalah ketika Bung Tomo dan para pasukannya hanya menyerang Belanda dengan Bambu Runcing sedangkan Belanda dengan peralatan perang yang cukup canggih kala itu dapat terkalahkan, Jendral mereka yaitu AWS. Malabi pun tewas ditangan arek-arek Suroboyo.
    Itulah yang membuat arek Suroboyo khusunya Bonek terkenal nekat dan pemberani karena memang arek-arek Suroboyo memiliki jiwa pantang menyerah dan tak takut dengan apapun. Balik lagi pada hari pahlawan nih, Surabaya adalah salah satu kota didunia yang dijuluki kota pahlawan karena aksi heroik melawan pasukan belanda. Surabaya selalu identik dengan julukan kota pahlawan maka dari itu peringatan hari pahlawan di Surabayapun sangat meriah.



    Hari Pahlawan sendiri diselenggarakan setiap tanggal 10 November untuk memperingati Pertempuran Surabaya antara milisi nasionalis Indonesia dan Sekutu, yang merupakan konflik bersenjata skala besar pertama antara Indonesia dan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Pahlawan)
    Bulan November adalah bulannya arek-arek Suroboyo. Surabaya memiliki berbagai rangakaian acara dalam memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November tersebut. Banyaknya hiburan serta diskon yang ditawarkan diberbagai mall di Surabaya sangat membuat masyarakat Surabaya terhibur.

    Salah satu kegiatan yang dilaksanakan menjalang hari pahlawan adalah Parade Juang Suarabaya yang dilaksanakan pada hari Minggu (8/11) pukul 13.00 hingga 16.00, startnya adalah di Monumen Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Surya (Depan gedung Grahadi Surabaya).




    Sekita 5.000 lebih warga Surabaya memadati jalan dari tugu pahlawan hingga taman surya. Parade juang ini adalah cuplikan teaktrikal perang di daerah Viaduk, Tugu Pahlawan, di Alun-Alun Contong, perang heroisme tokoh Madun di Kawasan Siola, dan perang 10 november 1945 di depan Gedung Negara Grahadi, dan berakhir di Taman Surya.

    Pada parade ini komunitas Roodebrug Soerabaya tersebut akan memberikan replika plakat prasasti perang Alun-Alun Contong yang hilang. Prasasti dari perak ini sekarang hilang dicuri. Selain itu pada parade kali ini ada 10 tank yang melintas dan melaju pada jalur parade. Dan ada iring-iringan laskar sepeda kuno, mobil kuno, peserta pawai dari berbagai instansi serta akan diiringi oleh musik dari pasukan drum band.



    Ajang yang akan memasuki tahun ketujuh tersebut merupakan upaya menekankan pesan kepada generasi muda bahwa kemerdekaan Republik Indonesia bukan semata-mata pemberian dari Jepang. Namun, merupakan perjuangan dari arek-arek Suroboyo.



    sumber foto : https://www.facebook.com/shandystkevin?fref=ts

Total Tayangan Halaman